Reading Time : 11-13 Minute
Setiap orang punya masalah, setiap orang
punya pergumulan dan setiap orang punya ceritanya masing-masing. Kali ini gw
mau membagikan cerita gw dibalik lagu ini, yang gw harap bisa menjadi berkat
untuk yang membacanya. (asik!). I
composed this song during my brokenness…disaat
gw sedih, kecewa, hancur hati dan ga punya apa-apa lagi selain Tuhan. Tapi gw
percaya, when all I have is God, I have
everything :)
The
past two months have been the hardest, lowest and craziest season of my life (sepanjang 23 tahun hidup di dunia,
hahaha).
I had a family situation, I broke up with my boyfriend, my best friends
backstabbed me and put it on social media (heart issues), I failed the chance
of continuing my master’s degree in UK (dream issue), I was jobless (status issue), and I got no money (financial issue) and
on top of that I was far away from my family. LENGKAP SUDAH! Hahaha…It was frustrated, and I
was depressed. Gimana
ngga? Yang tinggal cuma aku dan diriku. Seolah-olah semua lenyap, tinggal gw, kesendirian
gw, dan puing-puing hati gw yang yang hancur (halah!). “Situasisasi” ini membuat
gw kehilangan tujuan hidup, dan kehilangan semangat hidup.
“Galauisasi”. It was like the end of the
world. Mungkin terdengar lebay or drama, but believe me, it was a hard!
As
the bible says, “semangat
yang patah, mengeringkan tulang.” Hal ini terpampang nyata lebih kurang 2 bulan
yang lalu. Sahabat-sahabat dan keluarga gw-lah yang jadi saksi of how terrible and devastated I was. Gw masih inget awal bulan ini gw nelvon nyokap
bilang gw mau pulang ke medan aja, gatau mau ngapain lagi, gw bener-bener
ngerasa gagal dan bersalah tapi nyokap cuma bilang “Meryl ngga boleh pulang.
Meryl harus kuat dan harus melalui semua ini.” I was like…kok ga boleh pulang, udah depresi lho
ini. Aaaaaak. Hahaha! But then, there…in
my brokenness, I came back to Him. I seeked Him with all my heart.
Awalnya susah banget nerima semua ini. Tapi,
gw memutuskan harus bangkit, ga boleh lama-lama tergalauisasi masalah hidup, I have to bounce back. Gw belajar untuk ngga menyalahkan siapapun,
untuk nggak menyalahkan keadaan. Pokoknya bener-bener mau introspeksi aja,
karena pasti semua ini ada sebab-akibatnya. Hal yang pertama harus gw lakukan
adalah merubah Mindset gw
dalam melihat semua hal ini dan menjaga hati gw.
Selama ini gw terlalu egois dengan hidup
gw, terlalu sembarangan dan sesuka hati gw, dan menjalani hidup gw tanpa tau
betul apa sebenernya tujuan hidup gw. Gw ngga aware dengan keadaan dan orang sekitar gw, kadang-kadang insecure dan sombong. Gw Selalu melakukan segala sesuatu, atau memikirkan segala
sesuatu dengan standar dunia, which is
wrong. Gw terlalu “overwhelmed” dengan
hidup gw, sehingga gw selalu berpikir tentang “Gw…gw dang
gw” (self-centered) dan disinilah
awal kejatuhan gw, karena sebenernya hidup itu bukan tentang gw, tapi
tentang Tuhan, tentang orang-orang disekitar kita. God needs empty vessels – not ones so full of themselves that He can’t
pour out Himself out through them. We need to empty ourselves so He can bring
out those things that He put in us for His purposes. It should be Less of me,
and more of You.
Di dua bulan belakangan ini Tuhan mau
menunjukkan kedaulatannya terhadap hidup gw. Dia bisa dengan mudahnya
menyingkirkan semua hal yang gw anggap penting dari hidup gw dan “mengisolasi”
gw dari hal-hal yang selama ini gw “too
attached to” karena selama ini gw udah melangkah terlalu jauh dari Dia, dan
Dia mau gw balik lagi because He won’t
let go of me. Prosesnya berat, sakit dan banyak luka disana sini…Tapi
gw mau percaya kalo semuanya mendatangkan kebaikan. Seolah-olah Tuhan mau
bilang: “Kamu tau ga, sesayang-sayangnya orang sama kamu, Aku lebih sayang
sama kamu, dan Aku ga akan pernah ninggalin kamu karena kamu berharga di mata-Ku.
Tapi Aku juga ga mau kamu hidup dalam kesia-siaan, so now this time let Me mold you, let Me break you so that I can
rebuild you. Maybe the process won’t be easy but I will always be by your side,
and I will release My strength through your weakness in order to accomplish My
plan.”
Gw ga punya pilihan lain, di titik 0
hidup gw…gw hanya mampu…..berserah.
Berserah nggak berarti menyerah dan nggak berbuat apa-apa. Berserah berarti
memilih mengikut Tuhan, tanpa menyerah melakukan hal yang benar.
Ada banyak banget hal yang gw dapat
selama lebih kurang dua bulan ini, tentang Source
of Life, Relationship, Stretching Capacity, Mistakes, Failures, Past, Faith,
Feelings, Promise, Trust, Prayer, Glorious Ruins dan masih banyak lagi…tapi,
dalam tulisan gw kali ini…gw pengen bagiin tentang Source of Life and Stretching Capacity. So
now…fasten your seatbelt! ;-)
SOURCE
OF LIFE
Matthew 6:33
“But seek (aim and strive
after) first of all His kingdom and His righteousness (His way of doing and
being right), and then all these things taken together will be given you besides.”
(AMP)
“Seek the Kingdom of God
above all else, and live righteously, and he will give you everything you
need.” (NLT)
“But seek first the
kingdom of God and His righteousness, and all these things shall be added to
you.” (NKJV)
Ayat diatas adalah ayat favorit Opung
Doli (kakek) sewaktu beliau masih hidup, dan ini menjadi ayat favorit gw dan
menjadi rhema di dalam hidup gw. Selama ini gw inget banget ayat ini, tapi
semenjak gw lagi ada pergumulan ayat ini seolah-olah speaks louder dari biasanya.
Selama ini gw terlalu sibuk memikirkan
diri gw sendiri, pencapaian-pencapaian apa yang harus gw capai dan lain
sebagainya. Tanpa gw sadari, gw ga pernah diam, merenung ke belakang dan
mengevaluasi diri gw. Gw terfokus dengan diri gw sendiri, dan itu melelahkan.
Padahal, Tuhan bilang “Carilah dahulu kerajaan Allah dan Kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Semuanya means SEMUANYA. Kebutuhan finansial, kesehatan, pendidikan,
masa depan, sandang, pangan, papan, sukacita, damai sejahtera dan semua-muanya
deh you name it. Tapi selama ini gw
salah, gw fokus ke SEMUANYA itu dulu, baru cari Tuhan. kebalik banget. Harusnya
kita cari Tuhan dulu hidup dalam kebenarannya and all based on His Kingdom
standards (bible). “Cari” dalam bahasa inggris maknanya lebih dalam, “SEEK” (attempt or desire to obtain or achieve
(something) – Oxford Dictionaries), jadi bukan cuma sekedar cari…tapi
ngotot harus sampai bener-bener dapet. Hehehe…
Melihat
realita hidup yang terpampang nyata dua bulan terakhir, gw memutuskan untuk
‘nyerah’ and rest under His grace.
Gw evaluasi diri, introspeksi diri…ternyata
selama ini banyak banget karakter dan attitude gw yang ga bagus, yang harusnya
dikikis sampe habis. Aduh, sekarang kalo gw inget-inget yang dulu aja mikir, “Kok bisa gitu
sih Meryl?” Asik…kayak
sekarang udah berubah aja. Eh udah sih tapi, walaupun masih ‘berobat jalan’
hahaha…
Waktu
itu, gw cuma bisa nangis, doa, nyembah dan baca Firman Tuhan doank. Gw dateng
ke Tuhan, ngaku segala dosa dan kesalahan gw, trus gw minta ampun. Bener-bener
deh ampun. Gw minta maaf ke orang-orang yang selama ini mungkin gw pernah
sakiti, beberapa diantaranya merespon tapi ada diantara mereka yang tidak
merespon. Awalnya ini buat gw galau, merasa bersalah, dan ga sejahtera karena
gw mikir “kalo mereka ga bisa maafin gw, gimana gw bisa maafin diri gw
sendiri?” Tapi seiring berjalannya waktu gw ngerti bahwa, gw ga bisa ngontrol
hati dan pikiran mereka. Buat apa gw hidup terus-terusan dengan perasaan
bersalah, yang penting gw udah melakukan bagian gw dan gw doain mereka
satu-satu supaya hati mereka juga bisa pulih, sama seperti Tuhan udah
memulihkan hati gw. That’s all I can do :)
Oh ya, dan satu lagi yang paling penting adalah HARUS MAU BERUBAH. Gw ga
bisa merubah masa lalu gw, tapi gw bisa merubah masa depan gw. Itu yang jadi
perjuangan gw sampai saat ini, mengubah semua sifat, karakter, attitude dan kebiasaan buruk gw dan gw
yakin gw pasti berubah because God is
my Source of Everything, and I can do all things through Christ who strengthen
me :)
John
15:5
“Apart from Me you can do
nothing.”
We just need to see ourselves “in
Christ”. We are nothing without Him and yet we can do everything with Him.
STRETCHING
CAPACITY
Tuhan lagi memperbesar kapasitas gw
seluruhnya. Itulah yang terus gw tanamkan di pikiran gw selama masa pergumulan
gw, dan itulah yang membuat gw bertahan sampai sekarang dan yang membuat gw
masih mau tetap bertahan adalah Iman. Bayangkan gw lagi bener-bener diasah dari
segala aspek kehidupan. Berat jon! Haha. Selama ini mungkin gw terlalu hidup enak
dan tenang berada di zona aman gw, gw ga melakukan hal-hal yang bisa
memperbesar kapasitas gw (hati dan pikiran), sementara Tuhan udah punya rencana
yang besar dalam hidup gw, bigger and
greater things are waiting ahead, dan kalau gw hidup gini-gini aja gw
ga mungkin bisa melakukan perkara-perkara yang Tuhan sediakan di hidup gw. Jadi
yang gw tangkep, Tuhan sedang bekerja untuk memperbesar kapasitas gw.
Gw mengutip tulisan Ps. Jeffrey Rachmat
dalam bukunya “Permainan Cantik”:
Proverbs 4:23
“Keep thy heart with all
diligence; for out of it are the issues of life (KJV)
Hati kita adalah pusat dari kehidupan
kita, Firman Tuhan mengatakan dari hati terpancar semua kehidupan; berarti
kalau kita mau memperbesar kapasitas kita, kita harus memulainya dari hati.
Dengan hati orang percaya dan dari hati timbul segala macam pikiran. Dengan
kata lain, seberapa besar hati kita demikianlah besarnya dunia kita. Kalau kita
memperbesar hati kita, maka kita sedang memperbesar dunia kita. Untuk berkat yang
besar diperlukan kapasitas yang besar pula. Kalau anda tidak melakukan sesuatu
dengan apa yang ada pada anda berarti anda memperkecil kapasitas anda.
Ini rhema banget buat gw. Berarti Tuhan
sedang mempersiapkan hal yang besar buat gw, dan dari sekarang gw harus sudah
terbiasa dengan proses pembesaran kapasitas yang Tuhan lakukan di hidup gw. Gw
harus “adjust”.
Selain itu, dalam bukunya “The Edge of Fasting”, Ps. Jentenzen
Franklin menyatakan beberapa hal yang rhema banget buat gw:
“Making
room for some new people in your life. People will s-t-r-e-t-c-h you! Prepare
to get some stretch marks; they are a sign that your bareness has come to end.”
“Relationship
will people will stretch your nerves, stretch your patience, and stretch your
prayer life. A rubber band will never fulfill its purpose until it stretched –
and neither will you and I. When we stretched, that is when we are most
vulnerable. Enlarge and Stretch.”
You
will never see a miracle until you stretch your faith.
MY
EXTRA MILE.
Three
weeks ago I decided to do my “Extra Mile.” Waktu itu keadaan gw lagi super duper “dibawah”, dan gw
bener-bener merasa ngga kuat kalau gw harus melaluinya sendirian. Gw memutuskan
harus bangkit, dan harus melakukan sesuatu yang berbeda untuk menolong diri gw
sendiri, so I did my 21 days Daniel Fast
and 27 days Social Media Fast (Instagram, Path, Twitter, Facebook). Kenapa
puasa social media juga, karena
selama ini gw ngerasa gw terlalu attached
aja dengan social media dan gw juga
harus bisa menghindari itu selama gw puasa supaya gw bisa bener-bener fokus ke
Tuhan. Gw punya tekad gw ga mau berlama-lama ada di titik 0, gw harus bangkit
dan setelah doa puasa, gw harus bisa ‘ter-riset’ lagi. Fasting gives me the power to do far more than I could possibly in
my own strength and finite understanding.
“When
we set our heart to fast and seek God’s face, humbling ourselves before Him, He
will be faithful to show us those area in our life that eat away like a cancer
at our soul and keep us from entering the fullness that He has for us. Fasting
and praying make us much more aware of His tremendous grace and mercy that are
available to us – to break every chain of the devil.” – Jentenzen Franklin
Selama gw doa puasa, gw dapat banyak hal
banget. Gw bener-bener diproses, jatuh bangun tapi gw ga akan perah mau
menyerah. We need to endure the
battles and overcome so that we may receive the promise of God. Quit is not and
option.
Gw akan share lebih banyak lagi tentang
my Daniel and Social Media Fast for the
next entry, karena ini aja entry-nya
udah kepanjangan hahaha. Pokoknya seru banget deh selama puasa ini, bener-bener
akselerasi terjadi, pemulihan hati, perubahan pola pikir dan attitude, promosi
dan semua-semuanya. God is so good and His grace is enough!!! Dia sanggup
memutarbalikkan semua keadaan, apa yang ngga pernah kita lihat, pikirkan dan
bayangkan, semuanya akan diberikan kepada orang yang percaya kepada-Nya. Gw
bener-bener udah mengalami itu semua. Thank you Lord! :)
SOURCE OF EVERYTHING
Song
and Lyrics: Meryl Saragih
Verse
1
As
I come to You Lord
With
knees bow down and heart surrender
I
lift my hands and pray
Crying
out to You Lord
Verse2
I
surrender all
My
heart, my life and all my desires
You're
the hope in my hear
Forever...
Jesus
You are...
Chorus
The
source of my hope
The
source of my joy
The
source of everything I need
The
source of my strength
The
source of my life
The
source of everything I need
Bridge
I
will call upon Your name
Jesus...Jesus...
Crying
out with a broken heart
You
will mend me
With
Your love Lord.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar