Reading Time : 2-3 minute.
Beberapa waktu yang lalu sahabat gw bertanya kepada gw “Gimana caranya bangkit lagi kalau lo lagi jatuh? Gimana supaya spirit lo bisa bangkit lagi? Rasanya susah banget.” Saat itu gw berpikir keras bagaimana cara menjawabnya. Karena gw ga mau kasi jawaban klise dan ga practical. Untuk “kasus” seperti ini ga cukup hanya dengan memotivasi, kasi ayat-ayat alkitab atau kasi kalimat penyemangat-penyemangat untuk dia. Harus ada ide praktis yang bisa diimplementasikan.
Beberapa waktu yang lalu sahabat gw bertanya kepada gw “Gimana caranya bangkit lagi kalau lo lagi jatuh? Gimana supaya spirit lo bisa bangkit lagi? Rasanya susah banget.” Saat itu gw berpikir keras bagaimana cara menjawabnya. Karena gw ga mau kasi jawaban klise dan ga practical. Untuk “kasus” seperti ini ga cukup hanya dengan memotivasi, kasi ayat-ayat alkitab atau kasi kalimat penyemangat-penyemangat untuk dia. Harus ada ide praktis yang bisa diimplementasikan.
I asked God, “What should I say to him?” and suddenly I got the idea of “Why shouldn’t you write a letter for your future self?” Ide ini tercetus dari kalimat yang sering dibilang-bilang orang “Count your blessings!” But this one is more specific. Gw bilang ke dia “Kenapa lo ga buat aja notes/surat untuk lo yang lo bisa baca di masa mendatang waktu lo lagi jatuh atau dalam kesulitan? Isinya adalah mengenai pengalaman lo sama Tuhan, cerita tentang kebaikan yang udah Tuhan kerjakan di hidup lo selama ini. Coba lo buat beberapa notes, jadi nanti waktu lo lagi down lo bisa baca notes itu dan kembali menguatkan dan mengingatkan lo kalo Tuhan itu baik banget. Misalnya isinya: Dear Future (tulis nama lo disini), hari ini gw bener-bener ngerasa mukjizat Tuhan nyata di dalam hidup gw…Tuhan baik banget karena ….(isi pengalaman yang lo alami, kebaikan, berkat dan kemurahan Tuhan) oleh sebab itu, Dear Future self, remember that God is good all the time. Pada saat kamu baca surat ini mungkin kamu sedang dalam keadaan sulit, susah ataupun down. But remember, God is good no matter what. Ayo bangkit lagi! His grace is enough.”
Kira-kira seperti itulah yang gw saranin ke dia.
Guys, mungkin kita sedang dalam masa-masa sulit. Gw sendiripun baru aja melewati masa-masa tersulit dalam hidup gw but instead of complaining, why don’t we start to count your blessings? Kita bisa tulis di notes kita tentang kebaikan-kebaikan Tuhan, atau seperti saran gw diatas tadi start to write about His goodness mungkin di buku tulis, notes di bb/android/iphone, di blog or dimana aja yang nantinya bisa ingetin lo tentang kebaikan Tuhan dalam hidup lo so you will bounce back in your spirit.
Kemarin pas gw pelayanan di Unlimited Worship Conference, God spoke to me : “Why don’t you start writing a Favor/Blessings series on your blog?” dan gw langsung jawab “Yes God. I will”. Gw sadar banget kalo selama ini banyak banget berkat dan kemurahan Tuhan yang gw alami dan gw dapatkan. Bukan karena kuat gagah ataupun kebaikan gw, tapi karena Kasih-Nya ke gw. Pengalaman berjalan bersama Tuhan itu priceless. Jatuh bangun gw berjalan tapi Dia ga pernah ninggalin gw, bahkan dia banyak banget ngasi hal-hal yang sebenernya gw ga layak dapatkan, mostly dreams come true and opportunities beyond my education or experience.
Currently I’m working on the series. Testimony-nya udah ada beberapa cuma masih bingung gimana cara ‘mengemas’-nya dengan judul apa yang tepat. Hahaha. So just stay tuned guys and pray for me!!! hahaha!
By His grace, for His glory!
Be blessed :)
Meryl Saragih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar